Jambearum - Cegah Stunting Sejak Dini, Mahasiswa KKN MB Posko 27 Gelar Sosialisasi Pola Asuh dan Gizi untuk Anak

Cegah Stunting Sejak Dini, Mahasiswa KKN MB Posko 27 Gelar Sosialisasi Pola Asuh dan Gizi untuk Anak

Kendal, Selasa 5 Agustus 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Divisi Sosial dan Lingkungan mengadakan kegiatan “Sosialisasi Penanganan Stunting” sebagai program kerja utamanya. Acara ini dilaksanakan di Aula Balai Desa Jambearum mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai, dan dihadiri kurang lebih 28 peserta.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi dalam waktu lama, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun). Stunting ditandai dengan postur tubuh anak yang lebih pendek dari rata-rata usianya serta dapat disertai dengan keterlambatan perkembangan kognitif, motorik, dan sosial.

Penyebab utama stunting meliputi pola makan yang tidak seimbang, kurangnya asupan zat gizi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral, serta pola asuh yang tidak tepat, termasuk kebersihan lingkungan dan kurangnya stimulasi tumbuh kembang anak.

Acara sosialisasi dibuka secara resmi oleh Bapak Kepala Desa Jambearum, Lukman Isnaeni, SE, yang menyampaikan kondisi nyata terkait stunting di wilayahnya “Ada 49 anak stunting di Desa Jambearum. Yang menjadi faktor utama stunting itu adalah pola asuh. Jadi, orang tua harus benar-benar memperhatikan pola asuh agar anak kita bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujar beliau dalam sambutannya.

Materi utama dalam sosialisasi ini disampaikan oleh Bidan Desa Jambearum, Dwi Afrinda Isnawijayanti, A.Md. Keb, yang menjelaskan secara mendalam tentang asupan gizi dan pemahaman umum terkait stunting. “Kita harus memperhatikan kandungan dalam makanan yang diberikan kepada anak, harus mencakup protein, lemak, dan karbohidrat. Banyak yang mengira anak pendek itu pasti stunting, padahal tidak semua anak pendek itu stunting bisa jadi karena faktor genetik (keturunan),” jelasnya.

“Selain itu, saat anak sedang makan, hindari distraksi seperti menonton pada HP, karena bisa mengganggu proses makan,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, semoga kesadaran masyarakat khususnya ibu/ bapak yang datang sadar akan  pentingnya peran keluarga dalam pencegahan stunting dan imu yang didapat bisa diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.


Dipost : 17 Agustus 2025 | Dilihat : 20

Share :