Jambearum - Seminar Nasional Moderasi Beragama KKN MIT 15 Posko 16 UIN Walisongo Semarang

Seminar Nasional Moderasi Beragama KKN MIT 15 Posko 16 UIN Walisongo Semarang

JAMBEARUM.DESA.ID – KKN MIT KE-15 Posko 16 UIN Walisongo Semarang menggelar Seminar Nasional 'Moderasi Beragama' secara offline dan online pada tanggal 29 Januari 2023 di Aula Balai Desa Jambearum Kec. Patebon Kab. Kendal dengan pemateri Bapak K.H Suciptono M.Pd.

 

Dengan mengangkat tema "Kunci dari Toleransi dan Kerukunan". Acara ini dihadiri oleh aparatur desa, tokoh masyarakat seperti RT/RW, Tokoh Agama, NU beserta Banom dan Bhabinsa Bhabhinkabtibmas yang ada di Jambearum.

Seminar Nasional dilakukan secara blended yaitu offline di aula balai desa Jambearum dan online melalui platform zoom meeting yang diikuti dengan kurang lebih 70 peserta yang mendaftar secara online dari berbagai universitas.

Acara tersebut mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Jambearum. Sebagaimana ibu Fathul Ni'mah selaku ketua Fatayat Ranting Jambearum 1 memberikan apresiasi terselenggaranya kegiatan ini.

"Selama saya tinggal di desa Jambearum baru ada KKN yang menyelenggarakan kegiatan seminar Moderasi Beragama yang melibatkan langsung masyarakat setempat, sehingga dengan adanya program seperti itu maka akan menambah pengetahuan bagi masyarakat mengenai toleransi beragama agar lebih baik, menyatu dengan baik, yaitu bisa merangkul agama apa saja yang ada di masyarakat," ujar Ibu Fathul.

Tujuan dari dilakukannya Seminar Nasional secara blended agar terdapat sebuah kombinasi antara interaksi sosial secara langsung yang membuat Tim KKN posko 16 lebih akrab dengan masyarakat yang berada di Desa Jambearum. Sedangkan via online dilakukan agar dapat menjangkau berbagai mahasiswa dalam skala nasional.

Harapan setelah dilaksanakannya Seminar Moderasi Beragama adalah seluruh masyarakat maupun peserta via Zoom  mampu mengetahui dan memahami peran masyarakat dalam mewujudkan moderasi beragama.

K.H Suciptono sebagai ketua Tanfidhiyah PRNU Jambearum 1, yang merupakan narasumber pada seminar Moderasi Beragama memberikan penjelasan mengenai moderasi beragama yang merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa.

"Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber-Indonesia dan ber-Indonesia itu pada hakikatnya adalah beragama, sehingga Moderasi Beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga Indonesia maju. Cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama – yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum – berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa," jelas bapak Suciptono.

Meskipun 99,9% masyarakat Jambearum beragama Islam, akan tetapi masyarakat terdiri dari berbagai kalangan, baik dari organisasi keagamaan yang memiliki background yang berbeda-beda, sehingga  dengan dilaksanakannya  Seminar Moderasi Beragama, sebagai ajang penambah wawasan keilmuan masyarakat Jambearum. Sebab jika nantinya mereka keluar atau berpergian kemana saja dan menemui berbagai agama dengan konteks Indonesia yang terdiri bukan hanya dari satu agama saja, tapi dari berbagai agama, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Sehingga toleransi sangat penting, agar saat berinteraksi bisa menempatkan diri sesuai dengan porsinya masing-masing.

"Kita dapat hidup bergandengan, bisa saling memahami, dan tetap bisa kondusif untuk hidup rukun di Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkas Bapak Luqman selaku Kepala Desa Jambearum yang ikut serta menghadiri acara seminar nasional moderasi beragama.


Dipost : 06 Februari 2023 | Dilihat : 713

Share :